KETAHANAN NASIONAL DIBIDANG EKONOMI,
PANGAN, POLITIK, SOSIAL BUDAYA, HANKAM,
KEAMANAN
Ketahanan Nasional dalam Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi
dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dan juga segala sesuatu yang berkaitan
dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi
kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta
mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
.
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan factor-faktor produksi berupa:
.
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan factor-faktor produksi berupa:
a.
Tenaga kerja,
b.
Modal,
c.
Teknologi,
d.
Sumber daya alam,
e.
Manajemen.
Ekonomi Indonesia
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
a.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas azas kekeluargaan.
b.
Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
d.
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal
ini diatur dalam undang-undang.
Peranan Negara
dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi
segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup
orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang
seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang
memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ketahanan
ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi.
Dimensi-dimensi itu meliputi :
a.
Stabilitas ekonomi,
b.
Tingkat integritas ekonomi,
c.
Ketahanan system ekonomi
terhadap goncangan dari luar system ekonomi,
d.
Margin of savety dari garis
kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,
e.
Keunggulan kompetitif produk-produk
ekonomi nasional,
f.
Kemantapan ekonomi dari segi
besarnya ekonomi nasional,
g.
Tingkat integritas ekonomi
nasional dengan ekonomi global.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di
Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai cirri sebagai berikut:
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai cirri sebagai berikut:
a.
Bumi dan sumber alam,
·
Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan
kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum memiliki keterampilan
teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.
·
Bencana alam seperti banjir
dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai dan banjir.
·
Struktur ekonomi agraris
merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi
social yang amat luas.
·
Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat
tergantung kepada impor bahan baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan
industrinya lamban.
b.
Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan.
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan.
Untuk jangka
panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut :
·
Peningkatan keterampilan
teknologi,
·
Transmigrasi,
·
Keluarga berencana,
·
Distribusi penduduk secara
ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah keamanan nasional.
c.
Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan :
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan :
·
Pendapatan masyarakat
rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan
·
Dasar tariff pajak dan aparatur pemungutan
pajak masih terbatas,
·
Kemampuan investasi modal perusahaan masih
kurang.
Untuk mengurangi
masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang
bertujuan:
·
Memberikan pendidikan
keterampilan secara masal dan terarah,
·
Industrialisasi untuk perluasan lapangan
pekerjaan,
·
Peningkatan produksi barang dan jasa untuk
konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
·
Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan
ekonomi lemah.
d.
Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
·
Labour intensive (Padat
karya)
·
Teknologi intermediate atau
teknologi Elektra.
·
Teknologi mutakhir atau technocratium.
e.
Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
·
Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju
dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
·
Akibat perkembangan tersebut
ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil
produksi Negara berkembang.
·
Makin tinggi kapasitas produksi dan volume
ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan
pasaran internasional.
·
Adanya pengelompokan Negara maju menjadi
masyarakat ekonomi.
f.
Prasarana atau infrastruktur
Prasarana
merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan
jasa. Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi
Negara. Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam
keadaan perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak
lawan.
g.
Faktor manajemen
Manajemen adalah
tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen atau
tatacara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah
tatacara perusahaanoleh pihak swasta
Dalam pencapaian tingkat ketahanan
Ekonomi yang diinginkan pun banyak memerlukan pembinaan, diantaranya seperti :
·
Ekonomi kerakyatan harus
menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan
monopolistis.
·
Pembangunan ekonomi
memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif
·
Sistem ekonomi
Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang
adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia
·
Pemerataan
pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan
keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
·
Struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar
sektor pertanian, industri serta jasa.
Dampak dari
pengaruh ketahanan nasional dalam bidang Ekonomi itu pun banyak mengundang
pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat. Misalnya Naiknya harga BBM, dimana
Pemerintah merencanakan akan menaikkan harga BBM pada tanggal 1 April 2012,
yang banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut,
unjuk rasa dan protes pun banyak dilakukan.
Kebanyakan unjuk
rasa tersebut dilakukan dari kalangan menengah bawah dan masyarakat tidak mampu
seperti buruh,petani,nelayan pedagang hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa
pihak yang paling menderita dengan kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil
karena kemampuan memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit.
Ekonomi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Bagi suatu Negara, ekonomi tidak kalah pentingnya dengan kelangsungan
hidup suatu Negara itu sendiri. Negara dapat dikatakan sebagai Negara maju jika
perekonomian Negara tersebut baik, dalam pengertian bahwa kegiatan produksi
dalam perekonomian yang melibatkan beberapa faktor seperti tenaga kerja, modal,
teknologi, sumber daya alam, dan manajemenpun juga baik.
Bagi ketahanan
nasional, aspek ekonomi juga merupakan hal yang sangat penting karena dengan
ekonomi yang stabil akan perpengaruh positif terhadap ketahanan nasional suatu
Negara. Perekonomian merupakan salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat, meliputi produksi, distribusi,
serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam
kehidupan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Oleh karena
itulah aspek ekonomi sangat berpengaruh karena terlibat langsung dengan
masyarakat. Sebagai contoh adalah ketahanan nasional dalam bidang pangan.
Dengan ekonomi yang baik tentu saja suatu Negara tidak akan kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan pangan warga negaranya. Kelaparan tidak akan terjadi dan
kemiskinan perlahan dapat berkurang. Selain itu suatu Negara akan sangat mudah
menerapkan suatu teknologi baru terhadap sistem pertanian mereka jika Negara
tersebut sehat perekonomiannya.
Aspek lain yang
juga terpengaruh jika suatu Negara mempunyai perekonomian yang baik adalah
aspek pendidikan. Honor guru akan pantas sehingga kinerjanya meningkat yang
berakibat pendidikan di Indonesia juga meningkat. Taraf kecerdasan masyarakat
Indonesia akan meningkat yang berarti bahwa SDMnya pun akan baik. Jika suatu
Negara mempunyai SDM yang baik tentu ketahanan nasionalnya akan kuat. Lapangan
pekerjaan akan bertambah sehingga pengangguranpun berkurang.
Pertahanan juga
merupakan aspek yang tidak kalah penting bagi ketahanan nasional. Bagi
negera-negara di dunia, aspek ini merupakan yang banyak menyedot anggaran
Negara karena begitu pentingnya. Pembelian alutsista misalnya, merupakan cara
bagi suatu Negara memperkuat pertahanan mereka. Tidak bisa dipungkiri bagi
Indonesia yang merupakan Negara kepulauan sangat rentan terhadap
serangan-serangan yang mengancam kesatuan NKRI. Oleh karena itulah kekuatan
pertahanan nasional sangat diperlukan. TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU merupakan
ujung tombak kita dalam menghalau kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga
perlu perekonomian yang kuat dan stabil untuk bisa merealisasikannya.
Pengertian Ketahanan Pangan
Undang-undang
No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan ketahanan pangan sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi
setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pengertian mengenai
ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu tersedianya pangan yang
cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan setiap
rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan
sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh
pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi
pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.
Ketahanan pangan
merupakan pilar bagi pembangunan sektor-sektor lainnya. Hal ini dipandang
strategis karena tidak ada negara yang mampu membangun perekonomian tanpa
menyelesaikan terlebih dahulu masalah pangannya.
Di Indonesia, sektor pangan merupakan sektor
penentu tingkat kesejahteraan karena sebagian besar penduduk yang
bekerja on-farm untuk yang berada di daerah pedesaan dan untuk di
daerah perkotaan, masih banyak juga penduduk yang menghabiskan pendapatannya
untuk konsumsi.
Memperhatikan hal
tersebut, kemandirian pangan merupakan syarat mutlak bagi ketahanan nasional.
Salah satu langkah strategis untuk memelihara ketahanan nasional adalah melalui
upaya mewujudkan kemandirian pangan.
Aspek Ketahanan Pangan
Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO
(1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996 yang mengadopsi definisi dari FAO, ada 4
aspek yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu :
1.
Aspek ketersediaan pangan
(Food Availability) : yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup
aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal dari
produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan
pangan ini diharapkan mampu mencukupi pangan yang didefinisikan sebagai
jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat.
2.
Aspek Akses Pangan (Food Acces) : yaitu
kemampuan semua rumah tangga dan individu dengan sumberdaya yang dimiliki untuk
memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya yang dapat diperoleh dari
produksi pangannya sendiri, pembelian atupun melalui bantuan pangan. Akses
rumah tangga dari individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan social. Akses
ekonomi tergantung pada, pendapatan, kesempatan kerja dan harga. Akses fisik
menyangkut tingkat isolasi daerah (sarana dan prasarana distribusi), sedangkan
akses social menyangkut tentang referensi pangan.
3.
Aspek Penyerapan Pangan
(Food Utilazation) : yaitu penggunaan pangan untuk kebutuhan hidup sehat
yang meliputi kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan.
Efektifitas dari penyerapan pangan tergantung pada pengetahuan rumah
tangga/individu sanitasi dan ketersediaan air, fasilitas kesehatan, serta
penyuluahan gizi dan pemeliharaan balita. Penyerapan pangan / konsumsi terkait
dengan kualitas dan keamanan jenis pangan yang dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan gizi. Ukuran kualitas pangan seperti ini sulit dilakukan karena
melibatkan berbagai jenis makanan dengan kandungan gizi yang berbeda-beda,
sehingga ukuran keamanan hanya dilihat dari ada atau tidaknya bahan makanan
yang mengandung protein hewani dan/atau nabati yang dikonsumsi dalam rumah
tangga.
4.
Aspek Stabilitas :
merupakan dimensi waktu dari ketahanan pangan yang terbagi dalam kerawanan
pangan kronis dan kerawanan pangan sementara. Kerawanan pangan kronis adalah
ketidakmampuan untuk memperoleh kebutuhan pangan setiap saat, sedangkan
kerawanan pangan sementara adalah kerawanan pangan yang terjadi sementara yang
diakibatkan Karena masalah kekeringan, banjir, bencana, maupun konflik social.
Jika dilihat di tingkat rumah tangga diukur berdasarkan kecukupan
ketersediaan pangan dan frekwensi makan anggota rumah tangga. Satu rumah tangga
dikatakan memiliki stabilitas ketersediaan pangan jika mempunyai ketersediaan
pangan di atas cutting point (240 hari untuk provinsi lampung dan 360 hari
untuk Provinsi NTT) dan anggota rumah tangga dan makan 3 (tiga) kali sehari
sesuai dengan kebiasaan makan penduduk di daerah tersebut. Dengan asusmsi di
daerah tertentu masyarakat mempunyai kebiasaan makan 3 (tiga) kali sehari.
Frekwensi makan sebenarnya dapat menggambarkan keberlanjutan ketersediaan
pangan dalam rumah tangga. Dalam satu rumah tangga, salah satu cara untuk
mempertahankan ketersediaan pangan daam jangka waktu tertentu adalah mengurangi
frekwensi makan atau mengkominasikan bahan makanan pokok misal (beras dengan
umbi kayu).
Apabila salah
satu aspek tersebut tidak terpenuhi maka suatu Negara belum dapat dikatakan
mempunyai ketahanan pangan yang cukup baik. Walaupun pangan tersedia cukup di
tingkat nasional dan regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi
pangannya tidak merata, maka ketahan pangan masih dikatakan rapuh.
PENGARUH ASPEK POLITIK
Politik berasal
dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau
kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:
1.
DalamNegeri
Adalah kehidupan
politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang
unsur-unsurnya:
a.
StrukturPolitik
Wadah penyaluran
pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam
menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b.
ProsesPolitik
Rangkaian
pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan
umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang
akhirnya terselenggara pemilu.
c.
BudayaPolitik
Pencerminan dari
aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan
politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d.
KomunikasiPolitik
Hubungan timbal
balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik
rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
2.
LuarNegeri
Salah satu
sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.Landasan
Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia,
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan
karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.Politik Luar Negeri
Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak
pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
Aktif = Indonesia dalam percayuran
internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan
atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan
ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan
dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
bersadarkan Pancasila UUD ‘45
Ketahanan pada
aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan
nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat
Ketahanan pada
aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling
menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan
sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan,
dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju.
Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif
negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan
PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA
Sosial = Pergaulan hidup manusia
dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan,
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang
merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan
oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan
lingkungan sejarah.
Dalam setiap
kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan
budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan
nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa
(daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan
nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa
Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
·
Religius
·
Kekeluargaan
·
Hidup seba selaras
·
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam
kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
PENGARUH ASPEK HANKAM
Pertahanan
Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai
satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan
negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan
keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara
nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI
dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan
negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi
daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan
keamanan mencakup:
·
Struktur kekuatan
·
Tingkat kemampuan
·
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan
pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
1.
Ancaman
2.
Misi
3.
Kewilayahan
4.
Politik
Pertahanan
diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI.
Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi
tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah
keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi
ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis
ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki
wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan
pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan
pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan
Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai
karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up)
dengan alasan-alasan:
·
Menegakkan HAM
·
Demokrasi
·
Penegakan hokum
·
Lingkungan hidup
Mengingat
keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan
kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan
keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan
tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
1.
Perlawanan bersenjata =
TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
2.
Perlawanan tidak bersenjata
= Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3.
Komponen pendukung = Sumber
daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap
bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan
Keamanan
1.
Mewujudkan kesiapsiagaan
dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
2.
Indonesia adalah bangsa
cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
3.
Pembangunan pertahanan
keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
4.
Potensi nasional dan
hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5.
Mampu membuat perlengkapan
dan peralatan pertahanan keamanan.
6.
Pembangunan dan penggunaan
kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi
luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
7.
TNI sebagai tentara rakyat,
tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8.
Polri sebagai kekuatan inti
KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
menurut saya ketahanan nasional wajib ditegaskan agar masyarakat patuh kepada aturan baik ketahanan ekonomi sosial budaya pangan dan sebagai nya agar negara yang kita cintai ini tetap aman dari gangguan luar.
BalasHapus