Minggu, 29 Maret 2015

globalisasi dan penyuluhan dalam kehidupan di masyarakat

 
Tugas 1
globalisasi dan penyuluhan dalam kehidupan di masyarakat

Globalisasi menciptakan arus pergerakan kehidupan menjadi cepat. Globalisasi hampir mempengaruhi segala aspek kehidupan seperti budaya, ekonomi, sosial dan teknologi. Peribahasa lama yang menyatakan “alon-alon asal kelakon” yang artinya pelan-pelan asal sampai/ berhasil nampaknya sudah kurang populer dan dapat diterapkan di era sekarang ini. Globalisasi yang secara istilah berarti suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pada dasarnya arus globalisasi itu mengarahkan kehidupan manusia menjadi lebih cepat, mudah dan terstruktur.
Yang harus kita pahami adalah, globalisasi bukan lah musuh yang harus dihindari, selain memang globalisasi itu tidak dapat dihindari seiring pergerakan kehidupan manusia yang makin cepat, kita juga akan tertinggal bila tidak mengiringi globalisasi itu sendiri. Dapat dikatakan seseorang atau negara yang menghindar dari globalisasi akan menjadi orang/ negara tertinggal. Nampaknya yang bisa kita lakukan adalah mengiri dampak tersebut. Sebagai contoh dampak negatif globalisasi adalah mudahnya budaya barat masuk dan diterima di Indonesia yang dapat menggerus budaya lokal, lunturnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang merupakan manifestasi dari nilai, sikap dan perilaku pro-sosial yang berakar dalam konteks tata budaya nusantara dan masyarakat majemuk.



PENGARUH GLOBALISASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT



Globalisasi dapat memberikan dampak positif maupun dampak negative. Dampak positif globalisasi di bidang teknologi juga dirasakan oleh bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  1. Majunya perkembangan di bidang telekomunikasi, informasi, transportasi, produksi, dan teknologi kedokteran serta rekayasa rancang bangun.
  2. Majunya perkembangan di bidang teknologi mengakibatkan kehidupan social ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga produksi Indonesia dapat bersaing di pasar dunia.
  3. Majunya teknologi dapat memengaruhi tingkat pendidiakn dan sumber daya manusia Indonesia.
  4. Majunya teknologi memengaruhi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
  5. Majunya teknoloi membuat bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Selain pengaruh positif di atas, globalisasi juga memberikan pengaruh negative terhadap perikehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut, antara lain sebagai berikut:
  1. Sikap Individualisme
Akibat dari pengaruh globalisasi membuat manusia menjadi lebih mementingkan diri sendiri. Hal ini disebabkan karena semua hal dapat ditangani oleh teknologi dan tidak memerlukan orang lain. Kegiatan gotong royong dan bentuk-bentuk kebersamaan yang bersifat kekeluargaan sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat kita.
  1. Sikap Materialisame
Materialisme adalah sikap yang mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan nilai materi. Hubungan persaudaraan yang sudah akrab dikesampingkan dan selanjutnya hubungan dijalin antar dasar hubungan bisnis, kedudukan social, kekayaan, dan jabatan.
  1. Sikap Mementingkan Teknologi
Dengan kemajuan teknologi membuat semua kehidupan bergantung pada teknologi. Pemanfaatan teknologi di segala lapisan kehidupan masyarakat menyebabkan sikap yang mengagungkan teknologi. Nilai-nilai kemanusiaan ditinggalkan, harkat dan martabat manusia dikesampingkan. Ketergantungan terhadap teknologi menjadikan manusia meninggalkan semangat kekeluargaan yang dulu pernah dijunjung tinggi.
  1. Sikap Sekularisme
Sikap sekularisme adalah sikap yang mementingkan kebutuhan duniawai dan cenderung memisahkan kehidupan dunia dan akhirat. Negara tidak mencampuri urusan keagamaan dan agama menjadi urusan pribadi. Paham sekularisme dapat menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap Tuhan atau disebut ateisme.
  1. Sikap Hidup Mewah dan Boros
Sikap ini tumbuh dikarenakan segala sesuati diukur dari sudut materi. Orang akan senang memamerkan kekayaan dan senang berfoya-foya. Mereka sudah membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sikap ini dapat mengakibatkan jurang pemisah yang lebar antara yang kaya dan yang miskin. Sekarang banyak dtemui tempat dan cara makan di tiap daerah yang menyajikan pola makan orang luar negeri. Adanya restoran cepat saji, kafe, dan makanan dan minuman produk luar menjadikan perubahan pola hidup di masyarakat. Produk pakaian dan berkembangnya berbagai mode juga memengaruhi cara berpakaian masyarkat. Orang tidak lagi mencintai hasil produksi dalam negeri. Orang lebih suka mengenakan produksi dari luar.
  Berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk tidak terjerumus dalam dampak negatif globalisasi. Salah satu yang dapat digunakan adalah slogan penyuluhan sosial yaitu mau, tahu dan bisa. Jika dalam penyuluhan sosial mau, tahu, bisa dalam kaitannya dimana masyarakat mampu menemukan jalan keluar untuk mengatasi permasalahannya berdasarkan musyawarah serta bertumpu pada sumber daya yang dimiliki, namum dalam mengiri dampak negatif globalisasi “mau, tahu dan bisa” dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat diharapkan mau dan tahu dalam hal mengenali dampak negatif globalisasi, dimana ketika terkena dampak negatif globalisasi dapat membuat standar dalam kehidupan. Standar tersebut menjadi acuan yang bukan berasal dari budaya dan kearifan lokal. Jika hal ini sampai terjadi maka masyarakat akan menjadi robot tanpa kepribadian dan keragaman yang hanya menduplikasi dampak negatif globalisasi.

Sejak dulu kita sudah diajarkan cara untuk untuk saling menghormati perbedaan masing-masing. Jangan memusingkan apa yg dialami, dimiliki  atau diraih orang lain dalam (hal ini budaya barat) disekitar kita hingga menimbulkan kritikan yang tidak perlu. Kita hanya perlu menanamkan dalam benak kita agar terus mengeksplorasi diri sendiri untuk mencapai kebahagiaan yang berkesinambungan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar